Untung Subagyo, Dosen Fasilitator Google Developer Kejar 2018

Dari Kebumen ke San Francisco: Motivasi Seorang Dosen Fasilitator Google Developer Kejar 2018

Dari Kebumen ke San Francisco: Motivasi Seorang Dosen Fasilitator Google Developer Kejar 2018 Bapak Untung Subagyo berasal dari Kebumen, Jawa Tengah. Kota yang terletak di selatan Jawa menghadap Samudra Hindia ini terkenal sebagai penghasil sapi bibit unggul nasional. Di sana Pak Untung kerap diminta membantu Pemda dalam manajemen sistem informasi terkait pendataan kartu ternak serta pelaporan kegiatan peternak. Dalam wawancara kami, ia berseloroh “Baru tahu ya Mbak kalau sapi punya KTP?” ujarnya terkekeh. Hehe tau aja, Pak..

Dengan tanggung jawab di Dinas Pertanian tersebut, ia banyak berinteraksi dengan para peternak di Kebumen. Dari pengamatannya, banyak di antara peternak sapi yang kesulitan modal untuk mengembangkan pembibitan anakan sapi.

Tak heran salah satu mimpinya adalah membangun aplikasi yang menghubungkan investor di kota dengan para peternak kecil di desa.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Oleh karena itu, sebagai salah satu proyek kuliah pasca sarjananya di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogya, Pak Untung pun berencana membuat semacam peternakan online. “Inspirasi saya tentang e-farming ini datang dari beberapa model aplikasi kekinian,” ujarnya semangat.

Inspirasi Menjadi Dosen

Bicara tentang inspirasi, lelaki yang tumbuh besar di keluarga pedagang ini, bahagia akan hikmah yang didapatnya menjalankan tiga peran sekaligus -dosen, pelajar, dan programmer langganan Pemda.

Yup, setahun terakhir Pak Untung diminta mengajar mata kuliah pemrograman di STMIK El Rahma, Yogyakarta, yang mencakup pemrograman jaringan, pemrograman mobile, jaringan komputer dan teknologi berbasis data.

Sibuk kah? Tentu saja. Namun justru ia merasa dengan padatnya kesibukan, ia jadi bisa lebih menghargai dan memanfaatkan waktu. Dalam seminggu setidaknya beliau sekali wara-wiri Kebumen – Yogya. Kebumen tempat keluarganya tinggal. Sementara Yogya yang berjarak 100 km dari Kebumen adalah tempatnya mengajar dan belajar.  

Yang ia rasakan justru keinginan yang menggebu-gebu untuk meng-upgrade ilmu pemrograman yang ia miliki. “Dulu saya ngajar seadanya,” tuturnya jujur. Sempat ia mengambil kelas offline di sebuah lembaga pelatihan, namun dirinya tetap merasa kurang. Beliau ingin sekali lebih maksimal mengembangkan talenta ke-45 mahasiswa S1 asuhannya.    

Berkenalan dengan Dicoding melalui Beasiswa Google

Kesempatan itu pun datang. Awal tahun 2018 seorang rekan sejawatnya di almamater memberi tahu peluang 1,000 Beasiswa Google untuk Dosen dan Mahasiswa. Pria 36 tahun ini bersyukur bahwa tak lama setelah mendaftar, namanya termasuk di antara para kandidat terpilih.  

Dengan beasiswa ini, beliau berkesempatan belajar dan mengerjakan modul Menjadi Android Developer Expert (MADE) gratis. “Materinya lengkap dan ada tugas-tugasnya. Saya jadi tertantang untuk menyelesaikan,” aku Pak Untung. Yang membedakan kelas MADE dari akademi offline yang sempat ia ambil sebelumnya adalah bahwa di MADE, ada sosok reviewer dan tugas-tugas submission. Ia mengapresiasi sistem belajar dua arah yang memberikan banyak masukan positif saat ngoding. “Cocok dengan hobi saya, yaitu ngoding (saja),” serunya riang.    

Motivasi Jadi Dosen Fasilitator Google Terbaik Menuju San Fransisco 

Saat ditanya apa keuntungan yang ia rasakan sejauh ini, ia bertutur “Saya jadi lebih semangat menginspirasi mahasiswa. Saya ingin mereka juga aktif ikut event Dicoding dan kegiatan komunitas yang ada di sekitar Yogyakarta.”

Pria yang berpenampilan khas peci hitam ini pun jadi lebih PD untuk mendaftarkan diri sebagai fasilitator dalam program Google Developer Kejar 2018. Tak disangka-sangka, suatu sore ia mendapat telepon dari Dicoding officer yang mengucapkan selamat atas terpilihnya beliau sebagai salah seorang fasilitator di Batch I.

“Kenapa ingin jadi fasilitator, Pak?” tanya saya pada beliau. Pak Untung menjawab: network. Ia ingin berjejaring dengan sesama Android developer lain dan mendapat manfaat dari komunitas.

Dengan peran fasilitatornya ini, beliau sudah menyelesaikan materi kelas Kotlin Android Developer Expert (KADE). “Seru materinya” ujarnya. Antusiasme beliau terbukti dengan rekornya sebagai salah satu lulusan yang tercepat menyelesaikan kelas KADE. 

Apa yang memotivasi beliau sehingga jadi demikian semangat? Rupanya beliau bercita-cita jadi fasilitator terbaik yang nanti berkesempatan menghadiri gelaran Google IO di San Francisco. Wow, boleh juga Pak!

Uniknya Peran Baru sebagai Dosen Fasilitator Google: Punya Peserta Didik Seorang Dokter Berpendidikan S3

Setelah mendapatkan pengayaan pada Train The Trainer (TTT) di Google Head Office, Jakarta, Agustus lalu, kini Pak Untung memulai amanah baru. Beliau resmi bertugas sebagai fasilitator bagi ke-16 peserta Google Developers Kejar di grupnya. Para “anak asuhnya” ini berasal dari Yogya dan Solo. Di antaranya ada 2 orang perempuan mahasiswi UPN. Ada pula seorang dokter yang tengah menyelesaikan Pendidikan S3. Unik ya? Menurut beliau, sang dokter tengah menggarap sebuah aplikasi Android seputar layanan kesehatan. Ada pula developer yang bekerja di perusahaan dan rekan seprofesi.    

“Dari sini saya punya banyak kenalan. Tapi terkadang saya merasa kalau peserta lebih expert dibanding saya. Tapi itulah namanya Kelompok Belajar (“Kejar” yang menjadi spirit sekaligus nama belakang program tersebut -Google Developer Kejar).”

“Ada yang bisa bagian ini. Ada yang bisa bagian lainnya.”

Intinya, beliau merasa dengan program ini, sesama developer bisa saling membantu dan melengkapi keahlian yang dimiliki.

Selamat bertugas pak sebagai dosen fasilitator Google. Semoga dengan pengalaman berkomunitas dan berjejaring ini, bisa membantu Bapak merealisasikan visi membangun komunitas developer di kota Kebumen.

Semoga usaha Bapak, juga kelak membawa Bapak terbang tinggi hingga ke langit San Francisco!

 

 

Ingin kesempatan terbuka seperti Bapak Untung Subagyo? Ikuti kelas belajar yang tersedia di https://www.dicoding.com/academies/

Simak juga cerita inspiratif lainnya berikut ini:

“Tidak Ada Kata Terlambat: Pindah Karir Programmer”  https://www.dicoding.com/blog/karir-programmer/

“Kenali Passion sedari Dini: Catatan Seorang Developer Android” https://www.dicoding.com/blog/kenali-passion-sedari-dini/

“Dulu Terpaksa kini Jatuh Cinta,” https://www.dicoding.com/blog/ade-julita/

 


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.