Musim Hujan Telah Tiba, Waspada Banjir …!!

Indonesia adalah negara yang dilewati garis khatulistiwa dan memiliki iklim dua musim, yaitu musim kering, atau biasa disebut musim kemarau, dan musim basah atau musim penghujan. Sebagai masyarakat Indonesia tentunya kita telah beradaptasi dan menyesuaikan kegiatan keseharian kita dengan konsekuensi iklim dua musim tersebut. Sebagai contoh saat musim penghujan tiba, dikarenakan kebiasaan dan manajemen perairan yang kurang bagus, berakibat munculnya berbagai masalah salah satunya adalah Banjir.

Untuk menghindari terjadinya banjir, manajemen perairan mutlak diperlukan untuk mengatur aliran air. Termasuk diperlukannya data irigasi atau bendung mana yang perlu dibuka dan ditutup. Namun dalam keadaan terdesak, jika semua wilayah terjadi hujan dan semua saluran telah dioptimalkan pun, bisa jadi banjir tidak dapat dihindarkan lagi. Untuk itu diperlukan sistem peringatan dini (Early Warning System) yang dapat memberikan peringatan jika genangan air mencapai ketinggian tertentu sehingga masyarakat sekitar aliran sungai dapat mempersiapkan diri untuk segera evakuasi jika terjadi banjir.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Waspada Banjir, Gookkis Studio

Gookkis Studio yang digawangi oleh Heri Kiswanto melihat masalah banjir ini sebagai obyek untuk bereksperimen dengan membuat prototype sistem peringatan dini. Sistem yang dibuat oleh Gookkis studio ini unik karena memanfaatkan sensor untuk mendeteksi level tinggi air di sebuah bendung dan menyebarkan informasi (mem-broadcast) peringatan kepada masyarakat melalui aplikasi Mobile.

Dalam pengembangan prototype Waspada banjir, Gookkis Studio menggunakan hardware development board Intel galileo gen 1, water sensor, LCD 16×2, led warna, dan Router. Untuk software atau service yang digunakan adalah Geeknesia API dan Parse.com.

 

Cara kerja prototype ini adalah dengan membaca 3 buah water sensor dimana masing-masing sensor tersebut mengindikasikan level ketinggian air yaitu rendah, sedang dan tinggi. Setelah data didapatkan dari sensor tersebut makan akan ditampilkan dalam LCD dan Lampu LED sebagai penunjuk visual. Sekaligus juga data level ketinggian air itu dikirimkan ke Server Geeknesia dan Parse.js untuk kemudian peringatan akan ditampilkan pada aplikasi Android Waspada banjir

 

Geeknesia merupakan layanan yang dapat membantu developer untuk mengembangkan prototype hasil ide dan inovasi mereka. Dengan demikian developer tidak dipusingkan dan terbebani dengan aspek software dari backend cloud. Sedangkan Parse dalam prototype ini digunakan untuk memberikan layanan push notification ke aplikasi Android yang dibuat.

 

Pengembangan Kedepan

Menurut penulis, prototype Waspada banjir ini cukup menarik dan berpeluang untuk dapat dikembangkan menjadi layanan yang menyeluruh.

Secara desain sistem dapat disempurnakan tidak hanya melakukan pencatatan level ketinggian air dan mengirimkan notifikasi tetapi ditambahkan juga analisis tren ketinggian tiap saat sehingga ketika data tersebut sudah terkumpul bisa ditanamkan sistem cerdas untuk memberikan analisis maupun perkiraan akan datangnya banjir.

Secara Hardware perlu disempurnakan dalam hal pengaturan dan penempatan water sensor, dalam demo diperlihatkan status level ketinggian air didapatkan ketika terdapat tetesan air atau genangan air yang mengenai sensor. Sensor akan bernilai 1 jika terkena air dan bernilai 0 jika air telah benar-benar hilang dari sensor. Untuk itu perlu dilakukan ujicoba di lingkungan sebenarnya.

Gookkis Studio menggunakan development Board berupa Intel Galileo Gen 1 dimana salah satu keunggulannya adalah terdapat port mini-PCIE, pada port tersebut dapat dipasangkan berbagai macam card misalnya Wifi card / Bluetooth card bahkan GSM card sehingga komunikasi data dapat menggunakan berbagai model dan menyesuaikan dengan kondisi di masing-masing lokasi, apakah misalnya menggunakan Wifi, Bluetooth, atau bahkan sinyal GSM (3G/4G).

 

Waspada Banjir adalah salah satu pemenang IOT Innovation Challenge yang diadakan oleh Dicoding, Geeknesia, dan Intel Indonesia. 

IoT Reviewer : Aulia Faqih Rifai, adalah Pengajar di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan merupakan Intel Black Belt Developer.


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.